Rabu, 19 Juli 2017

Mirip Mantan

Banyak orang mengatakan, Tuhan menciptakan orang berbeda-beda. Mungkin maksudnya berbeda dalam hal sifat dan sikap. Namun untuk masalah fisik, aku meyakini Tuhan banyak menciptakan kemiripan-kemiripan yang tentu saja kita sebagai manusia juga kadang bingung membedakannya. Contohnya anak kembar dan mantan. Anak kembar mungkin hampir setiap semua manusia sepakat untuk mengatakan “mirip”, namun ketika memirip-miripkan mantan, akulah juaranya.
Bermula pada sebuah aplikasi sosial media yang bernama Instagram. Dari situ aku menemukan akun seorang perempuan cantik yang bernama tata_mitha. Akun tersebut aku temukan secara tidak sengaja. Awalnya aku mencoba memfollow semua mahasiswa/mahasiswi yang tentu saja satu kampus denganku dari berbagai jurusan. Aku tak peduli mereka akan memfollback atau tidak.

Akhirnya setelah banyak akun yang aku follow, muncul sebuah saran dari aplikasi tersebut. Akun tata_mitha kemudian aku follow karena jika tak di follow aku tidak dapat melihat foto-fotonya. Aku pensaran karena dari melihat foto profilnya saja aku sudah seperti merasa kenal. Ya dia mirip dengan erna..

Selang dua hari akhirnya ada notifikasi dari Instagram bahwa akun tata_mitha itu menerima permintaanku dan aku dapat melihat foto-fotonya. Yang tidak kusangka adalah akun tersebut sangatlah tidak sombong. Ia langsung memfollback akunku. Tentunya ini membuatku sedih karena aku tidak bisa mengirimkan Direct Message kepadanya. Padahal aku ingin sekali melihat responnya ketika aku mengirim sebuah kalimat “follback kak”. Ah.......

Karena rencana itu gagal aku tetap bersyukur karena ia telah memfollow akunku. Aku kemudian meliat foto dan video yang ada di profilnya. Aku benar-benar tidak mengerti mengapa ia mirip sekali dengan Erna. Ketika aku melihat dan mendengarkan video ia sedang bernyanyi, suara itu aku sangat tidak asing. Telingaku pernah mendengarkan suara itu selama sebelas bulan. Kemudian aku melihat fotonya dengan senyum yang indah. Ah aku juga pernah menikmati senyum yang indah itu selama sebelas bulan. Aku benar-benar kembali ke masa lalu. Aku sangat ingin mengatakannya kepada akun tersebut bahwa ia mirip sekali dengan mantanku. Namun aku tetap tidak mempunyai nyali sebesar itu. Huhuhuhu.......

Setelah dua minggu menjadi followersnya, ia menggunakan fitur live di aplikasi Instagram. Pikirku saat itu aku tidak boleh menontonnya. Karena dengan menonton video live yang ia buat sama saja aku menyiksa diri dengan rindu kepada erna. Namun apalah daya, rasa penasaranku terhadpnya terlalu besar. Aku kemudian menontonnya. Huaaaaaaaaaaaaaa ia benar-benar seperti erna, dari cara ia berbicara pada temannya, dari ia melihat kamera, aku tahu betul akan erna. Erna aku rindu..........

Karena saking rindunya aku kepada erna, aku menyuruh akun itu untuk bernyanyi.

“kak tata nyanyi dong” aku mengirim chat saat ia live

“hahahaha enggak bisa nyanyi” ia membalas sambil tertawa. Aaaaaaahhhh pokoknya gaya tertawa itu punya erna

“enggak bisa nyanyi kalo enggak pegang gitar ya?” chat aku lagi

“ciye tata punya fans” salah seorang temannya berbicara

“iya entar aja nyanyinya” jawab tata sambil senyum-senyum

“KAK TATA JANGAN PINDAH-PINDAHIN KAMERANYA, KAMERANYA BIAR KE MUKA KAKAK AJA. AKU SENENG LIATNYA” tentu saja kalimat itu aku simpan dalam hati.

Sekitar tiga puluh menit aku menonton live tata awalau kadang kameranya suka kemana-mana, tapi aku tidak ingin melewatkan untuk melihat wajahnya. Aku sangat suka ketika melihat ia sedang merapikan ujung depan kerudungnya. Itu sama halnya dengan erna saat meminjam handphoneku untuk bercerin membenarkan bagian ujung depan kerudungnya.

Mungkin benar kata beberapa pakar cinta, “masa lalu tidak benar-benar meninggalkan kita. Kita masih mmemiliki bayangnya meski tak lagi memiliki raganya”.

Erna mungkin telah meninggalkanku, namun bayangnya masih tertinggal disini. Walau aku sudah menemukan orang-orang baik seperti kak endah, namun Bayang-bayang erna masih indah ketika aku ingat. Senyumnya masih bisa kurindukan saat ini. Sekali lagi, aku tidak ingin erna pulang untuk mengulang. Aku sangat tidak ingin hal itu terulang. Aku hanya merindukan sosoknya bisa berada di sampingku. Aku ingin bercerita banyak hal kepadanya lalu kemudian ia tertawa.

Nih Gambarnya. Miriplah ya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar