Sabtu, 09 April 2016

Perasaan Tak Sampai


Banyak laki-laki di zaman ini memilih untuk memendam perasaannya ketimbang mengungkapkannya. Entah itu karena tidak tajir, tidak bisa sholat, tidak bisa ngaji, atau mohon maaf tampangnya jelek dan akhirnya si perempuan enggan untuk menjalani sebuah hubungan.

Gue sebagai laki-laki yang enggak tajir dan enggak ganteng juga merasakan hal yang demikian. Tepatnya 5 tahun yang lalu sekitar tahun 2011. Dimana facebook mewarnai dunia pertemanan seseorang.  Gue di pertemukan dengan seorang perempuan lewat facebook. Sebut saja Bella. Nama bella gue ambil dari bahasa inggris yaitu belle yang berarti wanita/gadis cantik.

Di fecebook, semua informasi bisa di dapat secara mudah. Nomor telepon, alamat rumah, tempat tanggal lahir, hubungan, saudara, bahkan lulusan sekolah pun bisa kita lihat. Tapi tidak dengan bella. Gue di haruskan berteman dulu dengan beliau untuk dapat informasinya lebih lanjut. Tanpa pikir panjang kali lebar samadengan lega, gue pun meng-klik add to request friend.

Berjam-jam gue menunggu konfirmasi bella. Sampai pada suatu saat kuota gue habis hanya untuk merefresh facebook selama itu. Penantian gue tidak sebagus gocekan neymar, gue jenuh, gue hampir putus asa. Tapi selalu ada harapan yang mengalahkan itu semua. Akhirnya gue tertidur dalam keadaan menunggu hingga hari berubah menjadi esok.

====================

Mentari mulai memancarkan sinarnya. Pagi itu terlihat cerah namun tidak untuk hati gue. Gue kecewa pagi itu gue masih di bangunkan oleh alarm. Bukan ucapan selamat pagi atau suruhan agar gue terbangun dari bella. Gue kembali membuka facebook sambil berharap agar notifikasi konfirmasi pertemanan dari bella.

Masih belum ada notifikasi apapun dari bella. Yang ada hanya notifikasi dari group-group enggak penting yang di dalamnya berisi konten bokep jebakan. Alias hoak. Sialnya gue pernah kepengen banget download bokep lewat group itu. Ternyata di donload enggak bisa, di tonton juga enggak bisa. Apesss......

Sehubungan dengan matahari yang semakin naik. Maka perut gue mulai terasa mules karena dari pagi Cuma ngeliatin foonya bella. Gue dengan cpeat melesat menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual di pagi hari. Yaitu boker. Sambil boker sambil onface. Gue enggak mau ketinggalan moment diaman bella melakukan onfece. Usaha gue kali ini ternyata membuahkan hasil. Tiba-tiba saja ada satu notifikasi bahwa bella telah menerima permintaan teman gue. Gue buka profil facebooknya. Gue buka tentang data dirinya. Disitu tidak tercantum nomor handphone, tidak tercantum alamat rumah, tidak tercantum hubungan. Yang ada hanya tanggal lahir, saudara, dan lulusan SMP. Gue kaget sekaligus heran karena bella ternyata alumni SMP yang saat itu gue sedang bersekolah disana. Denagn kata lain bella adalah kakak kelas gue dengan selisih 1 tahun. Shiittt.......

Yang lebih heran sih dia kakak kelas tapi gue enggak pernah ngeliat cewek secantik itu di sekolah. Harusnya pada jam istirahat gue mampu menemukan dia, gue mampu ngajak dia kenalan, gue mampu bercanda bila gurunya tidak hadir. Gue bener-bener enggak abis pikir. Padahal selama SMP gue dikenal sebagai murid yang gaul. Bahkan gue sering di palakin sama kakak kelas terus gue nurut aja. Gilaaa kurang gaul apa gue.

Dengan penuh keheranan itu, enggak kerasa gue udah nongkrong di kamar mandi lebih dari satu jam. Kaki berasa kesemutan. Bella udah menghipnotis gue. Untung aja gue enggak kemakan sugestinya. Kalo gue sampe kena sugesti dari bella, maka abislah riwayat gue di depan publik dengan nama Andri yang lufa cebook. Huft~~~~~

Sekeluarnya dari kamar mandi, gue langsung di wawancarai nyokap yang mukanya agak aneh melihat gue berjalan dengan tidak wajar.

“kaki kamu kenapa?”

“ini kesemutan mah”

“MAKANNYA KALO BUANG AIR JANGAN LAMA-LAMA. EMANGNYA KOTORAN KAMU SEBANYAK APA SIH? HERAN MAMAH SAMA KAMU” nyokap gue bertanduk

Gue langsung berjalan ke kamar seolah tak mendengar apapun. Gue lanjut onface dan kali ini gue mulai memulai chat dengan bella.

“maaf kak, alumni SMP muhammadiyah ya?” pertanyaan awal gue dimulai

“iya, kok tau?” dia membalas dengan cepat

“iya kak soalnya tadi aku liat-liat info tentang kak bella gitu. Hehe maaf lancang.”

“hehe kalem aja kali ndri.”

“eh iya btw kok aku gak pernah liat kakak sebelumnya ya di sekolah? Apa kak bella ini makhluk gaib semacam bidadari? Gue mulai beraksi

“hahaha kakak jarang keluar kelas ndri” balasan dia masih cepet

“tapi kan setidaknya pas istirahat aku bisa ngeliat senyum kakak yang manis serta tulus itu”

“wkwk sa ae andri. Btw gimana kabar sekolah? Belum ambruk atau di gusur kan?”

“kok kakak seru sih nanya-nya? Jarang loh kak ada orang cantik tapi seru. Kita pacaran aja yuk kak.” Jaringan buruk harap tunggu

Kampret.................. kuota gue abis. Huhuhuhu

Dari percakapan lewat chat tersebut gue dan bella resmi berteman. Enggak lebih. Bahkan hingga saat ini. Dimana sosial media sudah berkembang pesat. Gue berkomunikasi dengan bella lebih variatif. Yaps instagram adalah solusi yang paling tepat. ini contohnya :



Hingga Saat ini gue masih menyimpan kekaguman terhadapnya. Rasa ini belum sempat terungkap kepadanya. Mungkin bila saat itu kuota gue enggak abis, gue udah di tolak mentah-mentah sama bella karena gue masih cukup bocah untuk menjalin hubungan yang serius.

Gue hanya bisa memnadang senyumnya di instagram. Melihat senyumnya seolah melihat bintang di tengah-tengah gelapnya malam. Indah, namun suit bagi gue untuk meraihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar