Banyak
laki-laki di zaman ini memilih untuk memendam perasaannya ketimbang
mengungkapkannya. Entah itu karena tidak tajir, tidak bisa sholat, tidak bisa
ngaji, atau mohon maaf tampangnya jelek dan akhirnya si perempuan enggan untuk
menjalani sebuah hubungan.
Gue
sebagai laki-laki yang enggak tajir dan enggak ganteng juga merasakan hal yang
demikian. Tepatnya 5 tahun yang lalu sekitar tahun 2011. Dimana facebook
mewarnai dunia pertemanan seseorang. Gue
di pertemukan dengan seorang perempuan lewat facebook. Sebut saja Bella. Nama
bella gue ambil dari bahasa inggris yaitu belle yang berarti wanita/gadis
cantik.
Di
fecebook, semua informasi bisa di dapat secara mudah. Nomor telepon, alamat
rumah, tempat tanggal lahir, hubungan, saudara, bahkan lulusan sekolah pun bisa
kita lihat. Tapi tidak dengan bella. Gue di haruskan berteman dulu dengan
beliau untuk dapat informasinya lebih lanjut. Tanpa pikir panjang kali lebar
samadengan lega, gue pun meng-klik add to request friend.
Berjam-jam
gue menunggu konfirmasi bella. Sampai pada suatu saat kuota gue habis hanya
untuk merefresh facebook selama itu. Penantian gue tidak sebagus gocekan
neymar, gue jenuh, gue hampir putus asa. Tapi selalu ada harapan yang
mengalahkan itu semua. Akhirnya gue tertidur dalam keadaan menunggu hingga hari
berubah menjadi esok.
====================
Mentari
mulai memancarkan sinarnya. Pagi itu terlihat cerah namun tidak untuk hati gue.
Gue kecewa pagi itu gue masih di bangunkan oleh alarm. Bukan ucapan selamat
pagi atau suruhan agar gue terbangun dari bella. Gue kembali membuka facebook
sambil berharap agar notifikasi konfirmasi pertemanan dari bella.
Masih
belum ada notifikasi apapun dari bella. Yang ada hanya notifikasi dari
group-group enggak penting yang di dalamnya berisi konten bokep jebakan. Alias
hoak. Sialnya gue pernah kepengen banget download bokep lewat group itu.
Ternyata di donload enggak bisa, di tonton juga enggak bisa. Apesss......
Sehubungan
dengan matahari yang semakin naik. Maka perut gue mulai terasa mules karena
dari pagi Cuma ngeliatin foonya bella. Gue dengan cpeat melesat menuju ke kamar
mandi untuk melakukan ritual di pagi hari. Yaitu boker. Sambil boker sambil
onface. Gue enggak mau ketinggalan moment diaman bella melakukan onfece. Usaha
gue kali ini ternyata membuahkan hasil. Tiba-tiba saja ada satu notifikasi
bahwa bella telah menerima permintaan teman gue. Gue buka profil facebooknya.
Gue buka tentang data dirinya. Disitu tidak tercantum nomor handphone, tidak
tercantum alamat rumah, tidak tercantum hubungan. Yang ada hanya tanggal lahir,
saudara, dan lulusan SMP. Gue kaget sekaligus heran karena bella ternyata
alumni SMP yang saat itu gue sedang bersekolah disana. Denagn kata lain bella
adalah kakak kelas gue dengan selisih 1 tahun. Shiittt.......
Yang
lebih heran sih dia kakak kelas tapi gue enggak pernah ngeliat cewek secantik
itu di sekolah. Harusnya pada jam istirahat gue mampu menemukan dia, gue mampu
ngajak dia kenalan, gue mampu bercanda bila gurunya tidak hadir. Gue
bener-bener enggak abis pikir. Padahal selama SMP gue dikenal sebagai murid
yang gaul. Bahkan gue sering di palakin sama kakak kelas terus gue nurut aja.
Gilaaa kurang gaul apa gue.
Dengan
penuh keheranan itu, enggak kerasa gue udah nongkrong di kamar mandi lebih dari
satu jam. Kaki berasa kesemutan. Bella udah menghipnotis gue. Untung aja gue
enggak kemakan sugestinya. Kalo gue sampe kena sugesti dari bella, maka abislah
riwayat gue di depan publik dengan nama Andri yang lufa cebook. Huft~~~~~
Sekeluarnya
dari kamar mandi, gue langsung di wawancarai nyokap yang mukanya agak aneh
melihat gue berjalan dengan tidak wajar.
“kaki kamu kenapa?”
“ini kesemutan mah”
“MAKANNYA KALO BUANG AIR JANGAN
LAMA-LAMA. EMANGNYA KOTORAN KAMU SEBANYAK APA SIH? HERAN MAMAH SAMA KAMU”
nyokap gue bertanduk
Gue
langsung berjalan ke kamar seolah tak mendengar apapun. Gue lanjut onface dan
kali ini gue mulai memulai chat dengan bella.
“maaf kak, alumni SMP muhammadiyah
ya?”
pertanyaan awal gue dimulai
“iya, kok tau?” dia
membalas dengan cepat
“iya kak soalnya tadi aku liat-liat
info tentang kak bella gitu. Hehe maaf lancang.”
“hehe kalem aja kali ndri.”
“eh iya btw kok aku gak pernah liat
kakak sebelumnya ya di sekolah? Apa kak bella ini makhluk gaib semacam
bidadari? Gue mulai beraksi
“hahaha kakak jarang keluar kelas ndri”
balasan dia masih cepet
“tapi kan setidaknya pas istirahat
aku bisa ngeliat senyum kakak yang manis serta tulus itu”
“wkwk sa ae andri. Btw gimana kabar
sekolah? Belum ambruk atau di gusur kan?”
“kok kakak seru sih nanya-nya? Jarang
loh kak ada orang cantik tapi seru. Kita pacaran aja yuk kak.”
Jaringan buruk harap tunggu
Kampret..................
kuota gue abis. Huhuhuhu
Dari
percakapan lewat chat tersebut gue dan bella resmi berteman. Enggak lebih.
Bahkan hingga saat ini. Dimana sosial media sudah berkembang pesat. Gue
berkomunikasi dengan bella lebih variatif. Yaps instagram adalah solusi yang
paling tepat. ini contohnya :
Hingga
Saat ini gue masih menyimpan kekaguman terhadapnya. Rasa ini belum sempat
terungkap kepadanya. Mungkin bila saat itu kuota gue enggak abis, gue udah di
tolak mentah-mentah sama bella karena gue masih cukup bocah untuk menjalin
hubungan yang serius.
Gue
hanya bisa memnadang senyumnya di instagram. Melihat senyumnya seolah melihat
bintang di tengah-tengah gelapnya malam. Indah, namun suit bagi gue untuk
meraihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar